Skip to main content

KEMBALIKAN TITAH ALAM NUSANTARA INDONESIA RAYA

Iswandi

Wandinewspaper - Negara Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa ini memiliki populasi manusia jutaan jiwa, dan sumber daya alam yang sangat fantastis, dikarenakan ratusan gunung merapi ikut hadir berperan untuk menumbuh kembangkan hasil produksi alam secara alamiah, seperti  uranium,nikel,tembaga,emas,dan berbagai macam lainnya.

Berapa ratusan juta ton ikan yang ada dalam perairan Indonesia di curi oleh pihak luar,namun hasilnya tetap tak berkurang, upaya pemerintah sudah bekerja  keras untuk antisipasi dalam  pencegahan pencurian ikan tersebut, ragam macam peraturan di buat, ragam macam pergerakan dilakukan,ditangkap kapal yang mencuri,lalu ditenggelamkan ditengah lautan,.

Namun proses alamiah terjadi terus menerus, ratusan gunung merapi yang aktif di daratan pulau alam nusantara ,maupun diatas lautan perairan Indonesia. Sadarkah kita selaku anak bangsa ? 

Kegonjangan ekonomi alam nusantara merupakan unsur  kesengajaan dari pihak dunia luar, peristiwa-peristiwa politik luar negeri  mencoba menggoyahkan alam nusantara namun mereka tak mau membom bardir  alam nusantara ini dikarenakan sumber perekonomian dunia bersumber dari alam nusantara tercinta yang kita huni ini.

Banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi,pesona kebakaran hutan  di pulau-pulau terbesar di negeri alam nusantara ini seperti disumatera,Kalimantan, Sulawesi bahkan sampai ke papua yang merupakan pulau yang terbesar mengahsilkan uranium dan emas serta sumber daya alam lainnya,yang dijadikan lahan pertanian dan perkebunan juga ada peran asing.

Apakah kita pernah berpikir untuk kedepan akibat dari kebijakan yang dibuat oleh pemangku kebijakan di alam nusantara ini untuk berbuat dan mengambil kebijkan serta keputusan, dimana hasil dari itu semua berdampak besar dengan keberlangsungan hidup dan kehidupan masyarakat di negeri tercinta ini.

Melihat dari Pembukaan Undang – undang Dasar 1945 Pengggalan yang mengatakan Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. 

Jika kita hayati bersama maka akankah nilai-nilai dari Pembukaan UUD 45 kita sebagai pemangku kebijakan melacurkan diri ke Para POLICE WORLD..? seakan-akan harga diri dan martabat yang tergadai ulah dari perbuatan dan tindak tanduk engaku wahai pemangku kebijakan, untuk apa mengahdiri kegiatan itu,motivasi apa,kapasitas apa.?

Indonesia kaya akan sumber daya alamnya namun hak paten dimiliki oleh Negara asing, contoh kecil saja Rumput Laut yang tumbuh berkembang di daalam perairan Indonesia namun prodak yang notabene nya bahan baku asal dari Indonesia namun hasil prodak makananannya made in luar (cina-usa-jepang dan lain sebagainya). Sungguh sayang beribu kali sayang apakah sebuntu itukah pola pemikiran anak bangsa nusantara ini..? jawaban nya tentu tidak.

Karena banyaknya yang memiliki kepentingan pribadi diatas kepentingan umum maka mereka mau menggadaikan harkat dan martabat itu pada orang asing, sungguh miris rasa nasionalisme yang sudah padam pada diri anak bangsa nusantara ini..oh tuhan..
Kenapa musti takut di embargo oleh mereka , sangatlah lucu alur dari perjalanan ekonomi anak bangsa ini, awal mula nya mereka memakai bugeting bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi besar dan menggerogoti semuanya tentu tidak, karena mereka kepeningan dengan agriment yang telah dibuat oleh pemimpin pendahulu bangsa ini.

Duhai bapak-bapak pemangku kebijkan hati-hatilah dengan kebijakan yang saudara ambil dalam memutuskan sesuatu, jangan dikau mengorbankan masyarakat mu, bangsa mu, Indonesia masih memiliki putra terbaik untuk menyelesaikan atas semua ini, dirimu adalah pendobrak langkah ini semua. Alam Nusantara akan Berjaya kembali pada titahnya jika masa itu tiba.

Jangan ciptakan gejolak,tapi bangsa ini akan bergolak karena Indonesia merupakan alam nusantara yang di tumbuh kembangkan gunung- merapi  yang jumlahnya ratusan, kapan saja ia mau meledak.

Cerdaslah berpikir,berbuat,dan berkarya untuk kemaslahatan ummah anak bangsa negeri alam nusantara yang sudah senja ini. (WN)

Comments

Popular posts from this blog

Kapolda Jambi Ajak Warga Hindari Berita Hoax

Laporan Raden Soehoer Sumber : Infojambi.com WN-Jambi : Saat ini berita hoax makin menjadi-jadi, apalagi di media sosial. Kapolda Jambi, Brigjen Pol Muchlis AS, saat kunjungan kerja (kunker) ke Polres Batanghari, Rabu (7/3/2018) mengharapkan seluruh warga Jambi dan Batanghari menghindari berita hoax atau pemberitaan yang menyebarkan kebohongan, menyampaikan pesan pesan ujaran kebencian, termasuk provokasi yang menyebabkan masyarakat jadi berkotak-kotak atau berpecah belah. “Agar selalu kondusif, mulai saat ini hindari berita hoax dan sejenisnya,” kata Kapolda. Brigjen Pol Muchlis AS Orang nomor satu di Kepolisian Daerah Jambi ini merupakan putra Batanghari. Dia juga menyampaikan pesan khusus untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, agar selalu menjaga situasi yang sudah kondusif dan menjaga kebhinekaan. “Untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, saya berpesan agar menjaga situasi yang sudah kondusif. Menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kebhinekaan dan saling menghorm

Kelahiran TNI Mulanya Tidak Direstui

Pelantikan Jendral Soedirman dilakukan oleh Presiden Soekarno [Foto/Perpustakaan Nasional] Pemerintah RI setelah proklamasi lebih mengedepankan jalur diplomasi ketimbang membentuk angkatan perang. BKR bermunculan di berbagai daerah atas inisiatif kaum muda dan menjadi cikal-bakal TNI. Usulan agar dibentuknya angkatan perang RI sempat ditolak. Hingga lahirlah BKR yang pada akhirnya nanti beralih-rupa menjadi TNI. WN - Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 itu tidak hanya memberikan kebahagiaan, namun sekaligus kewaspadaan. Jepang masih menjadi ancaman meski sudah kalah perang. Bisa saja terjadi bentrokan sebelum pasukan Sekutu tiba untuk melucuti senjata mereka. Selain itu, Sekutu juga perlu diwaspadai. Situasi genting ini memunculkan silang pendapat antara kaum muda dengan golongan tua. Para pemuda menginginkan agar Indonesia secepatnya membentuk angkatan perang, setidaknya untuk membela diri jika terjadi hal-hal di luar perkiraan. Apalagi, di berbaga

Presiden Joko Widodo : Tidak Ada Ruang Bagi PKI

JAKARTA- Presiden Joko Widodo  menegaskan agar sejarah kelam kekejaman PKI terulang lagi. Demikian disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,  (1/10). Bagi Jokowi, Hari Kesaktian Pancasila ini memiliki empat makna. "Yang pertama, jangan sampai sejarah kelam, kekejaman PKI, itu terulang lagi," Tegas Jokowi usai menghadiri upacara di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,(1/10). Selanjutnya, Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai agar bangsa Indoensia tetap berpegang teguh pada Pancasila dan menjaga persatuan kesatuan. Sehingga, tak ada ruang bagi ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila di Tanah Air. "Apalagi memberi ruang kepada PKI. Tidak," tegasnya. Makna ketiga yakni menegaskan posisi pemerintah yang berpegang teguh terhadap TAP MPRS Nomor 25 tahun 66. Di mana dengan jelas dilarang adanya PKI. "Artinya apa? Komitmen kita, komitmen sa