Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

KEMBALIKAN TITAH ALAM NUSANTARA INDONESIA RAYA

Iswandi Wandinewspaper  - Negara Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa ini memiliki populasi manusia jutaan jiwa, dan sumber daya alam yang sangat fantastis, dikarenakan ratusan gunung merapi ikut hadir berperan untuk menumbuh kembangkan hasil produksi alam secara alamiah, seperti  uranium,nikel,tembaga,emas,dan berbagai macam lainnya. Berapa ratusan juta ton ikan yang ada dalam perairan Indonesia di curi oleh pihak luar,namun hasilnya tetap tak berkurang, upaya pemerintah sudah bekerja  keras untuk antisipasi dalam  pencegahan pencurian ikan tersebut, ragam macam peraturan di buat, ragam macam pergerakan dilakukan,ditangkap kapal yang mencuri,lalu ditenggelamkan ditengah lautan,. Namun proses alamiah terjadi terus menerus, ratusan gunung merapi yang aktif di daratan pulau alam nusantara ,maupun diatas lautan perairan Indonesia. Sadarkah kita selaku anak bangsa ?  Kegonjangan ekonomi alam nusantara merupakan unsur  kesengajaan dari pihak dunia luar, peristiw

Keanehan Ini Terjadi Saat Pemakaman Jasad Seorang Pejabat

Ilustrasi Wandinewspaper - Ini adalah kisah nyata proses penguburan seorang pejabat di sebuah kota di Jawa Timur. Netizen yang memberi kabar ini tidak bersedia menyebutkan namanya. Ia juga sengaja tidak menyebutkan nama dan alamat jelas keluarga jenazah demi menjaga nama baik jenazah dan keluarga yang ditinggalkan. Insyaa Allah, kisah ini dapat menjadi hikmah pada Ramadhan 1436 Hijriyah ini dan cermin bagi kita semua, sebelum ajal menjemput. Kisah ini diceritakan langsung oleh seorang Modin (pengurus jenazah) kepada pemberi kabar. Dengan gaya bertutur, selengkapnya sang Modin menceritakan pengalamannya. Saya terlibat dalam pengurus jenazah lebih dari 16 tahun. Berbagai pengalaman telah saya lalui, sebab dalam jangka atau kurun waktu tersebut macam-macam jenis mayat sudah saya tangani. Ada yang meninggal dunia akibat kecelakaan, sakit tua, sakit jantung, bunuh diri dan sebagainya. Bagaimanapun, pengalaman mengurus satu jenazah seorang pejabat yang kaya serta berpengaruh i

Nasib Tragis Ketua PKI Aidit dieksekusi AK-47 di SUMUR TUA

Aidit Wandinewspaper - Kudeta bingung Gerakan 30 September gagal total. Setelah mereka menculik enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD, tak ada gerakan susulan yang dilakukan. Dalam waktu kurang dari 24 jam, mereka langsung dihancurkan Jenderal  Soeharto . Nasib para pelaku dan motor gerakan ini sama tragisnya dengan para jenderal yang mereka bunuh. Tak ada informasi resmi bagaimana Ketua CC PKI Dipa Nusantara (DN) Aidit tewas. Setelah G30S gagal, Aidit langsung melarikan diri dari  Jakarta . Aidit kabur ke daerah basis PKI di Yogyakarta.  Aidit lalu berkeliling ke Semarang dan Solo. Dia masih sempat menemui beberapa pengurus PKI di daerah untuk melakukan koordinasi. Dia bisa ditangkap setelah TNI lebih dulu menangkap seorang tokoh PKI. Orang itulah yang diancam dan dipaksa menunjukkan tempat persembunyian Aidit. Tanggal 22 November 1965, Aidit ditangkap pasukan Brigade Infantri IV Kostrad di kampung dekat Stasiun Solo Balapan. Aidit bersembunyi dalam sebu

Sudah 67 Juta Kader Bela Negara, Dibina Kementerian Pertahanan

Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu WANDINEWSPAPER - KBRN, Jakarta: Kementerian Pertahanan mentargetkan 100 juta kader untuk dilatih bela negara. Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik, Brigjen TNI Djundan Eko Bintoro, dibutuhkan 100 juta kader untuk dibina, dan saat ini telah ada 67 juta kader yang telah dilatih bela negara. “ Sudah ada 67 juta orang yang kami bina dari jumlah  itu nantinya akan distandarkan hingga mencapai  100 juta,” kata Brigjen Djundan dalam dialog Pro3 RRI, Kamis (15/10/2015). Djundan menambahkan juga dilaksanakan bina bela negara di Kodam-kodam untuk permintaan perguruan tinggi. Lima nilai  bela negara diantaranya cinta kepada tanah air, rela berkorban, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pancasila sebagai pedoman bernegara dan memiliki standar bela negara. “Yang memiliki disiplin, kepribadian yang baik dan mampu bekerjasama bagi tim,” imbuhnya. Pihaknya juga berupaya membentuk  4.500 kader yang bertujuan mampu  menyelenggaraan pembinaan kesa

MENULIS DI MEDIA BERBAYAR

AYO, MENULIS DI MEDIA BERBAYAR! (Menulis dan Dibayar, Mau Nggak?) Ilustrasi Beberapa media di bawah ini menerima berbagai tulisan dari pembaca dengan memberikan honor untuk setiap tulisan pembaca yang dimuat.  PIKIRAN RAKYAT 1. Forum Guru   ada hampir setiap hari. Memuat opini-opini guru dan tenaga kependidikan terkait masalah pendidikan, misalnya bimbingan belajar, UN, moral dll. Panjang tulisan 2000-3000 karakter. Email : forumguru@pikiran-rakyat.com. Sertakan foto. 2. Cakrawala , tulisan tentang pengetahuan umum. Ada setiap hari kamis, berisi 5-6 artikel.Biasanya satu penulis bisa dimuat 3 judul sekaligus dan masih berhubungan. Tapi bisa juga mengirimkan satu judul, nanti akan dimuat bersamaan tulisan lain yang temanya sama/sejenis. Panjang tulisan 4000 – 6000 karakter. email : cakrawala@pikiran-rakyat.com 3. Khasanah, b erisi tulisan tentang budaya. Bisa berupa cerpen, puisi atau feature. Dimuat setiap minggu. Panjang 4000 – 6000 karakter. email : khazanah@pik

Sekjen NasDem Jadi Tersangka, Ideologi Hanya Jargon?

Surya Paloh Wandinewspaper, Yogyakarta - Pakar politik Universitas Gadjah Mada Arie Sujito mengkritik Partai NasDem yang elitenya terjerat kasus korupsi padahal partai itu baru satu kali pemilihan umum. "Omong anti korupsi tapi prakteknya tidak terinternalisasi ke kader-kadernya sebagai basis nilai. Banyak partai besar lain juga sama," kata Arie kepada   Tempo   seusai menjalani ujian untuk meraih gelar doktoralnya di Fisipol UGM pada Sabtu, 17 Oktober 2015. Komentar Arie ini berkaitan dengan penetapan Sekretaris Jenderal NasDem Patrice Rio Capella sebagai tersangka di kasus gratifikasi dalam kasus korupsi bantuan sosial Provinsi Sumatera Utara yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi.  Menurut Arie, fakta tersebut menguatkan gejala yang terus meluas di masa pasca- reformasi, yakni diskoneksi antara imajinasi elite politik dengan realitas sosiologis di masyarakat. Fenomena ini menjadi sinyal buruk bagi demokrasi Indonesia karena partai-partai besar