Skip to main content

Jokowi jadi Tamu Kehormatan, 50 Polisi rela Hujan-hujanan


Wandinewspaper - Guyuran hujan yang sangat deras tak menyurutkan langkah 50 polisi bermotor gede (moge) mengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama melakukan kunjungan kerja di San Fransisco, Amerika Serikat (AS).


Jokowi jadi Tamu Kehormatan, 50 Polisi rela Hujan-hujanan
Jokowi jadi Tamu Kehormatan, 50 Polisi rela Hujan-hujanan


Kehadiran Presiden Jokowi di Kota San Fransisco dan sekitarnya sejak Selasa hingga Rabu atau Kamis (19/02/2016) malam waktu setempat menyedot perhatian masyarakat di wilayah itu.

Pengawalan dengan 50 polisi menggunakan motor berkapasitas mesin (cc) besar yang menutup tiap persimpangan jalan untuk perjalanan prioritas kepala negara membuat masyarakat San Fransisco tampak sejenak berhenti beraktivitas.

Polisi-polisi bermotor itu terus bergerak di sisi iring-iringan, berhenti menutup persimpangan jalan, lalu maju secara estafet menutup persimpangan di depannya, menjadikan perjalanan Presiden tampak begitu heroik.
Seluruh kendaraan berhenti memberikan kesempatan kepada iring-iringan Presiden Jokowi dan rombongan untuk lewat.
Sementara masyarakat Kota San Fransisco berdiri di pinggir-pinggir jalan sambil mengabadikan iring-iringan Presiden Jokowi dengan ponsel mereka.

Selama di San Fransisco, Presiden melakukan sejumlah agenda di antaranya bertemu dengan masyarakat dan diaspora Indonesia yang tinggal di San Fransisco dan sekitarnya di Palace de Fine Arts Theatre, menghadiri US-ASEAN Business Council (ABC) di Hotel St Regis, dan menyambangi markas media sosial di Silicon Valley.

Sepanjang melaksanakan agenda itu, puluhan polisi bermoge itu melaksanakan tugasnya menutup dan membuka jalan untuk Presiden sampai ketika Presiden Jokowi meninggalkan San Fransisco pada Rabu malam waktu setempat. Sumber



Comments

Popular posts from this blog

Kapolda Jambi Ajak Warga Hindari Berita Hoax

Laporan Raden Soehoer Sumber : Infojambi.com WN-Jambi : Saat ini berita hoax makin menjadi-jadi, apalagi di media sosial. Kapolda Jambi, Brigjen Pol Muchlis AS, saat kunjungan kerja (kunker) ke Polres Batanghari, Rabu (7/3/2018) mengharapkan seluruh warga Jambi dan Batanghari menghindari berita hoax atau pemberitaan yang menyebarkan kebohongan, menyampaikan pesan pesan ujaran kebencian, termasuk provokasi yang menyebabkan masyarakat jadi berkotak-kotak atau berpecah belah. “Agar selalu kondusif, mulai saat ini hindari berita hoax dan sejenisnya,” kata Kapolda. Brigjen Pol Muchlis AS Orang nomor satu di Kepolisian Daerah Jambi ini merupakan putra Batanghari. Dia juga menyampaikan pesan khusus untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, agar selalu menjaga situasi yang sudah kondusif dan menjaga kebhinekaan. “Untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, saya berpesan agar menjaga situasi yang sudah kondusif. Menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kebhinekaan dan saling menghorm

Kelahiran TNI Mulanya Tidak Direstui

Pelantikan Jendral Soedirman dilakukan oleh Presiden Soekarno [Foto/Perpustakaan Nasional] Pemerintah RI setelah proklamasi lebih mengedepankan jalur diplomasi ketimbang membentuk angkatan perang. BKR bermunculan di berbagai daerah atas inisiatif kaum muda dan menjadi cikal-bakal TNI. Usulan agar dibentuknya angkatan perang RI sempat ditolak. Hingga lahirlah BKR yang pada akhirnya nanti beralih-rupa menjadi TNI. WN - Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 itu tidak hanya memberikan kebahagiaan, namun sekaligus kewaspadaan. Jepang masih menjadi ancaman meski sudah kalah perang. Bisa saja terjadi bentrokan sebelum pasukan Sekutu tiba untuk melucuti senjata mereka. Selain itu, Sekutu juga perlu diwaspadai. Situasi genting ini memunculkan silang pendapat antara kaum muda dengan golongan tua. Para pemuda menginginkan agar Indonesia secepatnya membentuk angkatan perang, setidaknya untuk membela diri jika terjadi hal-hal di luar perkiraan. Apalagi, di berbaga

Presiden Joko Widodo : Tidak Ada Ruang Bagi PKI

JAKARTA- Presiden Joko Widodo  menegaskan agar sejarah kelam kekejaman PKI terulang lagi. Demikian disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,  (1/10). Bagi Jokowi, Hari Kesaktian Pancasila ini memiliki empat makna. "Yang pertama, jangan sampai sejarah kelam, kekejaman PKI, itu terulang lagi," Tegas Jokowi usai menghadiri upacara di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,(1/10). Selanjutnya, Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai agar bangsa Indoensia tetap berpegang teguh pada Pancasila dan menjaga persatuan kesatuan. Sehingga, tak ada ruang bagi ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila di Tanah Air. "Apalagi memberi ruang kepada PKI. Tidak," tegasnya. Makna ketiga yakni menegaskan posisi pemerintah yang berpegang teguh terhadap TAP MPRS Nomor 25 tahun 66. Di mana dengan jelas dilarang adanya PKI. "Artinya apa? Komitmen kita, komitmen sa