Skip to main content

Zola Meradang, "Kalau Ada Yang Minta Proyek Laporkan ke Saya"




Wandinewspaper - Gubernur Jambi, Zumi Zola, menegaskan bahwa dirinya bukan hanya milik tim sukses lagi, tetapi sudah menjadi milik seluruh masyarakat Provinsi Jambi.

Pernyataaan itu disampaikan oleh Zumi Zola kepada para wartawan yang mewawancarainya usai rapat bersama pimpinan pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Jambi dalam agenda Finalisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi tahun 2016 – 2021.

Pernyataan ini ditegaskan ketika pertanyaan salah seorang wartawan tentang adanya oknum-oknum yang merasa berjasa di Pilkada sebelumnya, yang dikabarkan mendatangi SKPD-SKPD dan meminta sesuatu “paket proyek.”

“Dari awal saya sudah sampaikan, dari rapat koordinasi pertama kali, apabila ada yang datang minta proyek, titipan, dan segala macam, itu tidak pernah dari saya, artinya apa, jangan direspon. Itu adalah oknum-oknum yang mencoba memanfaatkan, itu tidak dari saya," katanya.

"Tadi juga sudah saya sampaikan kepada para kepala dinas dan kepala SKPD, kalau sampai ada yang seperti itu, ada yang diancamkah dan segala macam, ketemu dengan saya, tanya langsung kepada saya, konfirmasi kepada saya,” tegas Zola.

Tak hanya disitu saja, namun beberapa SKPD pun sempat menanyakan permasalahan tersebut kepadanya.

"Sudah ada kok, beberapa SKPD yang tanya, langsung saya bantah saat itu juga. Saya tegaskan tidak ada seperti itu. Tidak ada. Kita mau jadikan Jambi lebih baik, kita punya komitmen untuk itu,” Tegasnya.

“Saya bukan hanya milik tim sukses lagi, tetapi milik seluruh masyarakat Provinsi Jambi. Jadi, saya harus bekerja untuk semua masyarakat, bukan hanya untuk satu kelompok saja. Komitmen saya dengan Pak Wagub seperti itu. (Sumber : tribunjambi.com )

Comments

Popular posts from this blog

Kapolda Jambi Ajak Warga Hindari Berita Hoax

Laporan Raden Soehoer Sumber : Infojambi.com WN-Jambi : Saat ini berita hoax makin menjadi-jadi, apalagi di media sosial. Kapolda Jambi, Brigjen Pol Muchlis AS, saat kunjungan kerja (kunker) ke Polres Batanghari, Rabu (7/3/2018) mengharapkan seluruh warga Jambi dan Batanghari menghindari berita hoax atau pemberitaan yang menyebarkan kebohongan, menyampaikan pesan pesan ujaran kebencian, termasuk provokasi yang menyebabkan masyarakat jadi berkotak-kotak atau berpecah belah. “Agar selalu kondusif, mulai saat ini hindari berita hoax dan sejenisnya,” kata Kapolda. Brigjen Pol Muchlis AS Orang nomor satu di Kepolisian Daerah Jambi ini merupakan putra Batanghari. Dia juga menyampaikan pesan khusus untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, agar selalu menjaga situasi yang sudah kondusif dan menjaga kebhinekaan. “Untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, saya berpesan agar menjaga situasi yang sudah kondusif. Menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kebhinekaan dan saling menghorm

Kelahiran TNI Mulanya Tidak Direstui

Pelantikan Jendral Soedirman dilakukan oleh Presiden Soekarno [Foto/Perpustakaan Nasional] Pemerintah RI setelah proklamasi lebih mengedepankan jalur diplomasi ketimbang membentuk angkatan perang. BKR bermunculan di berbagai daerah atas inisiatif kaum muda dan menjadi cikal-bakal TNI. Usulan agar dibentuknya angkatan perang RI sempat ditolak. Hingga lahirlah BKR yang pada akhirnya nanti beralih-rupa menjadi TNI. WN - Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 itu tidak hanya memberikan kebahagiaan, namun sekaligus kewaspadaan. Jepang masih menjadi ancaman meski sudah kalah perang. Bisa saja terjadi bentrokan sebelum pasukan Sekutu tiba untuk melucuti senjata mereka. Selain itu, Sekutu juga perlu diwaspadai. Situasi genting ini memunculkan silang pendapat antara kaum muda dengan golongan tua. Para pemuda menginginkan agar Indonesia secepatnya membentuk angkatan perang, setidaknya untuk membela diri jika terjadi hal-hal di luar perkiraan. Apalagi, di berbaga

Presiden Joko Widodo : Tidak Ada Ruang Bagi PKI

JAKARTA- Presiden Joko Widodo  menegaskan agar sejarah kelam kekejaman PKI terulang lagi. Demikian disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,  (1/10). Bagi Jokowi, Hari Kesaktian Pancasila ini memiliki empat makna. "Yang pertama, jangan sampai sejarah kelam, kekejaman PKI, itu terulang lagi," Tegas Jokowi usai menghadiri upacara di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,(1/10). Selanjutnya, Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai agar bangsa Indoensia tetap berpegang teguh pada Pancasila dan menjaga persatuan kesatuan. Sehingga, tak ada ruang bagi ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila di Tanah Air. "Apalagi memberi ruang kepada PKI. Tidak," tegasnya. Makna ketiga yakni menegaskan posisi pemerintah yang berpegang teguh terhadap TAP MPRS Nomor 25 tahun 66. Di mana dengan jelas dilarang adanya PKI. "Artinya apa? Komitmen kita, komitmen sa