Skip to main content

PANGLIMA TNI HADIRI ACARA PEMBINAAN WANITA TNI


Photo Bersama Jajaran Panglima TNI dan Kapolri Bersama Ibu Dharmawanita

Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Jenderal Moeldoko Bersama Atlet

Jenderal Moeldoko Bersalaman dengan Jajaran TNI Wanita
Wandinewspaper, JAKARTA- Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko dan Ibu Koes Moeldoko menghadiri acara Pembinaan Wanita TNI, bertempat di Aula A.H Nasution Mabes TNI AD Jakarta, Kamis (30/4/2015). Acara yang dihadiri oleh lebih kurang 613 Wanita TNI di jajaran Garnisun-I Jakarta mengambil tema “Dengan Semangat R.A. Kartini Wanita TNI Siap Meningkatkan Profesionalisme, Soliditas dan Solariditas Guna Mendukung Pelaksanaan Tugas Pokok”. Rangkaian acara yang sebelumnya telah dilaksanakan antara lain donor darah, ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Bhakti Sosial kepada 256 Pejuang Veteran Seroja di perumahan Komplek Seroja Bekasi Utara dengan pemberian sembako dan tali kasih. Dalam amanatnya Panglima TNI mengatakan bahwa, meskipun Wanita TNI sebuah organisasi non struktural yang dipimpin secara ad hoc oleh yang dituakan, namun di dalamnya perlu ada upaya yang kuat karena disini tempatnya wadah berkumpul para Korps Wanita TNI. Wanita TNI harus menjadi organisasi yang maju, dinamis, dan kuat menghadapi kondisi lingkungan. 

Memposisikan organisasi yang sensitif adaptif terhadap lingkungan, bila organisasi yang kebal maka akan sulit organisasi berkembang, oleh karenanya sensitifitas sangat diperlukan. Lebih lanjut Panglima TNI menghimbau, bahwa ke depan Wanita TNI khususnya para Taruni akan mampu mencari peran-peran baru seperti menjadi penerbang pesawat tempur, penerbang Heli, komandan peleton atau kepala unit cyber waratau unit Intelijen. Peran baru yang kita pikirkan agar positioning Wanita TNI menjadi lebih maksimal. Peran Wanita TNI ke depan hendaknya melakukan perubahan, inovasi, jangan menjadi organisasi yang stagnan, tidak sensitive terhadap lingkungan berhenti masuk dalam zona nyaman tidak ada sesuatu yang diperbuat. Kita harus menatap kondisi lingkungan yang dinamis organisasi juga harus dinamis. “Wanita TNI harus membangun sebuah Soliditas dan Solidaritas karena Soliditas dan Solidaritas adalah kondisi yang yang semestinya dan kehidupan nyata sehari-hari, sebab Wanita TNI adalah seorang prajurit tidak boleh menempatkan Soliditas dan Solidaritas hanya sebagai Visi. Bentuk seperti ini yang seharusnya menjadi bagian dari organisasi. 

Jenderal Moeldoko Bersalaman Dengan Anggota Polwan
Menjadikan organisasi Wanita TNI yang berprestasi yang memiliki dedikasi dan tanggung jawab yang tinggi serta bisa menjalankan tugas secara professional”, tegas Panglima TNI. Di akhir sambutanya Panglima TNI berpesan agar Wanita TNI pandai menjaga fisik, kesehatan dan penampilan yang baik dan menarik, karena Wanita TNI adalah sosok prajurit yang perlu menjaga penampilan dan menjaga kondisi dengan baik. Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Ibu Raksa Tri Anggana Tantri Koes Moeldoko sebagai Ibu Asuh Wanita TNI dengan didampingi oleh Panglima TNI yang diberikan kepada atlet Wanita TNI berprestasi antara lain kepada Sertu (K) Wulandari juara II Word Yongmodo championship kelas 52 kg di Korea Selatan, Kapten Laut Retna Ayu Dwi Atelit Taewondo medali Emas Indonesia Open, sedangkan potongan tumpeng terakhir kepada Serda Wara Anggraena juara – II atletik ASEAN Junior di Colombo Srilanka. Turut hadir dalam acara tersebut Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Ibu Tejaningsih Haiti, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Ibu Drg. Nora Ryamizard Ryacudu, Ibu Endah Ade Supandi, Wakasau Marsdya TNI Bagus Puruhito dan Ibu Meirina P Dewi Bagus Puruhito serta para Aspers Angkatan. 

Authentikasi : Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M 

Comments

Popular posts from this blog

Kapolda Jambi Ajak Warga Hindari Berita Hoax

Laporan Raden Soehoer Sumber : Infojambi.com WN-Jambi : Saat ini berita hoax makin menjadi-jadi, apalagi di media sosial. Kapolda Jambi, Brigjen Pol Muchlis AS, saat kunjungan kerja (kunker) ke Polres Batanghari, Rabu (7/3/2018) mengharapkan seluruh warga Jambi dan Batanghari menghindari berita hoax atau pemberitaan yang menyebarkan kebohongan, menyampaikan pesan pesan ujaran kebencian, termasuk provokasi yang menyebabkan masyarakat jadi berkotak-kotak atau berpecah belah. “Agar selalu kondusif, mulai saat ini hindari berita hoax dan sejenisnya,” kata Kapolda. Brigjen Pol Muchlis AS Orang nomor satu di Kepolisian Daerah Jambi ini merupakan putra Batanghari. Dia juga menyampaikan pesan khusus untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, agar selalu menjaga situasi yang sudah kondusif dan menjaga kebhinekaan. “Untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, saya berpesan agar menjaga situasi yang sudah kondusif. Menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kebhinekaan dan saling menghorm

Kelahiran TNI Mulanya Tidak Direstui

Pelantikan Jendral Soedirman dilakukan oleh Presiden Soekarno [Foto/Perpustakaan Nasional] Pemerintah RI setelah proklamasi lebih mengedepankan jalur diplomasi ketimbang membentuk angkatan perang. BKR bermunculan di berbagai daerah atas inisiatif kaum muda dan menjadi cikal-bakal TNI. Usulan agar dibentuknya angkatan perang RI sempat ditolak. Hingga lahirlah BKR yang pada akhirnya nanti beralih-rupa menjadi TNI. WN - Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 itu tidak hanya memberikan kebahagiaan, namun sekaligus kewaspadaan. Jepang masih menjadi ancaman meski sudah kalah perang. Bisa saja terjadi bentrokan sebelum pasukan Sekutu tiba untuk melucuti senjata mereka. Selain itu, Sekutu juga perlu diwaspadai. Situasi genting ini memunculkan silang pendapat antara kaum muda dengan golongan tua. Para pemuda menginginkan agar Indonesia secepatnya membentuk angkatan perang, setidaknya untuk membela diri jika terjadi hal-hal di luar perkiraan. Apalagi, di berbaga

Presiden Joko Widodo : Tidak Ada Ruang Bagi PKI

JAKARTA- Presiden Joko Widodo  menegaskan agar sejarah kelam kekejaman PKI terulang lagi. Demikian disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,  (1/10). Bagi Jokowi, Hari Kesaktian Pancasila ini memiliki empat makna. "Yang pertama, jangan sampai sejarah kelam, kekejaman PKI, itu terulang lagi," Tegas Jokowi usai menghadiri upacara di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,(1/10). Selanjutnya, Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai agar bangsa Indoensia tetap berpegang teguh pada Pancasila dan menjaga persatuan kesatuan. Sehingga, tak ada ruang bagi ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila di Tanah Air. "Apalagi memberi ruang kepada PKI. Tidak," tegasnya. Makna ketiga yakni menegaskan posisi pemerintah yang berpegang teguh terhadap TAP MPRS Nomor 25 tahun 66. Di mana dengan jelas dilarang adanya PKI. "Artinya apa? Komitmen kita, komitmen sa