Skip to main content

H. Zumi Zola Zulkifli Tinjau Rumah Sakit Jiwa (RSJ)

Wandinewspaper, JambiGubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli hari ini Jum’at (19/2) mengunjungi Rumah Sakit Jiwa (RSJ), yang berlokasi di Kelurahan Kenali Besar, Kota Jambi. Kedatangannya sekitar pukul 10.15 WIB, langsung disambut oleh Direktur beserta jajaran rumah sakit.

H. Zumi Zola Zulkifli Tinjau Rumah Sakit Jiwa (RSJ)


Sebelumnya, pada hari Kamis kemarin, Gubernur Jambi telah mengunjungi RSUD Raden Mattaher. Kali ini, kunjungan suami dari Sherrin Tharia tersebut, untuk melihat secara langsung bagaimana kondisi dan pelayanan umum yang ada di Rumah Sakit Jiwa.

Dalam pantauan, terlihat Gubernur Jambi yang akrab dipanggil Zola ini, ketika berada dilokasi langsung meninjau beberapa ruangan, pelayanan, sanitasi, gizi, dapur, hingga melihat tempat pencucian baju pasien.

Usai melihat semua kondisi & pelayanan umum rumah sakit, dihadapan awak media, Zola mengatakan, “Kunjungan saya kemarin, kita ke Raden Mattaher, untuk melihat fasilitas dan pelayanannya. Hari ini pun, saya datang untuk rumah sakit jiwa ini, karena sama pentingnya. Saya melihat bagaimana kondisi pasien, gizinya, dapur hingga pencucian bajunya apakah higienis, sanitasi serta semuanya, ujar Gubernur Jambi.

Zola juga menambahkan, Rumah Sakit Jiwa ini bukan hanya untuk pasien yang gangguan jiwa saja, tetapi juga masalah saraf, untuk yang kena setruk diberikan pelayanan serta ronsen juga bisa, Insya Allah pelayanannya bagus disini.

“Rumah Sakit Jiwa ini bukan hanya untuk pasien yang gangguan jiwa saja, tetapi juga masalah saraf, untuk yang kena setruk diberikan pelayanan, serta ronsen juga bisa, Insya Allah pelayanannya bagus disini”, jelas Zola. (Nai)

Comments

Popular posts from this blog

Kapolda Jambi Ajak Warga Hindari Berita Hoax

Laporan Raden Soehoer Sumber : Infojambi.com WN-Jambi : Saat ini berita hoax makin menjadi-jadi, apalagi di media sosial. Kapolda Jambi, Brigjen Pol Muchlis AS, saat kunjungan kerja (kunker) ke Polres Batanghari, Rabu (7/3/2018) mengharapkan seluruh warga Jambi dan Batanghari menghindari berita hoax atau pemberitaan yang menyebarkan kebohongan, menyampaikan pesan pesan ujaran kebencian, termasuk provokasi yang menyebabkan masyarakat jadi berkotak-kotak atau berpecah belah. “Agar selalu kondusif, mulai saat ini hindari berita hoax dan sejenisnya,” kata Kapolda. Brigjen Pol Muchlis AS Orang nomor satu di Kepolisian Daerah Jambi ini merupakan putra Batanghari. Dia juga menyampaikan pesan khusus untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, agar selalu menjaga situasi yang sudah kondusif dan menjaga kebhinekaan. “Untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, saya berpesan agar menjaga situasi yang sudah kondusif. Menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kebhinekaan dan saling menghorm

Kelahiran TNI Mulanya Tidak Direstui

Pelantikan Jendral Soedirman dilakukan oleh Presiden Soekarno [Foto/Perpustakaan Nasional] Pemerintah RI setelah proklamasi lebih mengedepankan jalur diplomasi ketimbang membentuk angkatan perang. BKR bermunculan di berbagai daerah atas inisiatif kaum muda dan menjadi cikal-bakal TNI. Usulan agar dibentuknya angkatan perang RI sempat ditolak. Hingga lahirlah BKR yang pada akhirnya nanti beralih-rupa menjadi TNI. WN - Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 itu tidak hanya memberikan kebahagiaan, namun sekaligus kewaspadaan. Jepang masih menjadi ancaman meski sudah kalah perang. Bisa saja terjadi bentrokan sebelum pasukan Sekutu tiba untuk melucuti senjata mereka. Selain itu, Sekutu juga perlu diwaspadai. Situasi genting ini memunculkan silang pendapat antara kaum muda dengan golongan tua. Para pemuda menginginkan agar Indonesia secepatnya membentuk angkatan perang, setidaknya untuk membela diri jika terjadi hal-hal di luar perkiraan. Apalagi, di berbaga

Presiden Joko Widodo : Tidak Ada Ruang Bagi PKI

JAKARTA- Presiden Joko Widodo  menegaskan agar sejarah kelam kekejaman PKI terulang lagi. Demikian disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,  (1/10). Bagi Jokowi, Hari Kesaktian Pancasila ini memiliki empat makna. "Yang pertama, jangan sampai sejarah kelam, kekejaman PKI, itu terulang lagi," Tegas Jokowi usai menghadiri upacara di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,(1/10). Selanjutnya, Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai agar bangsa Indoensia tetap berpegang teguh pada Pancasila dan menjaga persatuan kesatuan. Sehingga, tak ada ruang bagi ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila di Tanah Air. "Apalagi memberi ruang kepada PKI. Tidak," tegasnya. Makna ketiga yakni menegaskan posisi pemerintah yang berpegang teguh terhadap TAP MPRS Nomor 25 tahun 66. Di mana dengan jelas dilarang adanya PKI. "Artinya apa? Komitmen kita, komitmen sa