Skip to main content

TNI Melalui Korem 042/Gapu terima 61 Pucuk Senjata Api Laras Panjang

Korem Gapu Dengan Temenggung Suku Anak dalam

Wandinewspaper, JAMBI-Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Korem 042/Garuda Putih (Gapu) menerima 61 pucuk Senjata Api Rakitan Laras Panjang dari Suku Anak Dalam dan masyarakat umum, di Markas Korem 042/Gapu, Provinsi Jambi, Jum’at (5/2/2016).
Korem 042/Gapu  Bersilaturahmi dengan Warga Suku Anak dalam
Penyerahan senjata tersebut berkat serbuan Teritorial  jajaran Korem 042/Gapu yang terus menerusdilaksanakan, baik dikalangan masyarakat Suku Anak Dalam maupun masyarakat umum lainnya,sertaberbagai bentuk kegiatan sosial yang dilaksanakan secara bersama-sama antara masyarakat dan anggota jajaran Korem 042/Gapu selama ini.
Disamping itu, peran Intelijen didalam mengumpulkan keterangan secara terbatas yang bersinergitas dengan Teritorial sangat menunjang dan menjadi nilai tambah bagi terlaksananya Operasi Serbuan Teritorial yang mampu memberi tempat di hati masyarakat  Suku Anak Dalam dan masyarakat umum lainnya.

Hal tersebut terlihat dari keberhasilan yang dilakukan jajaran Korem terhadap masyarakat Suku Anak Dalam dan masyarakat umum lainnya, dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan mereka telah melakukan penyerahan senjata api yang mereka miliki, dan ini terjadi di semua wilayah binaan teritorial jajaran Korem 042/Gapu, Provinsi Jambi.
Adapun wilayah penyerahan senjata api tersebut, terdiri dari : Kodim 0415/Bth (Kabupaten Batanghari 40 pucuk dan Kabupaten Muara Jambi 3 pucuk), Kodim 0416/Bute (Kabupaten Muaro Bungo 3 pucuk dan Kabuapten Muara Tebo 1 pucuk), Kodim  0417/Kerinci (Kabupaten Kerinci 3 pucuk), Kodim 0419/Tanjab (Kabupaten Tanjab Barat 1 pucuk), Kodim 0420/Sarko (Kabupaten Merangin 1 pucuk dan Kabupaten Sarolangun 5 pucuk).
Sementara itu, dari masyarakat umum menyerahkan kepada Tim Intel Korem 042/Gapu sebanyak 2 pucuk. Total penerimaan senjata dari masyarakat Suku Anak Dalam dan masyarakat umum dengan jumlah keseluruhan sebanyak 61 pucuk.
Komandan Korem (Danrem) 042/Gapu Kolonel Inf Makmur Umar, S.AP, M.M., didampingi Kapenrem 042/Gapu mengatakan bahwa senjata api yang diserahkan Suku Anak Dalam dan masyarakat umum lainnya kepada jajaran Korem 042/Gapu,  dalam waktu dekat akan diserahkan ke  Polda Jambi.

Autentikasi :
Kabidpenum Puspen TNIKolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M.

Comments

Popular posts from this blog

Kapolda Jambi Ajak Warga Hindari Berita Hoax

Laporan Raden Soehoer Sumber : Infojambi.com WN-Jambi : Saat ini berita hoax makin menjadi-jadi, apalagi di media sosial. Kapolda Jambi, Brigjen Pol Muchlis AS, saat kunjungan kerja (kunker) ke Polres Batanghari, Rabu (7/3/2018) mengharapkan seluruh warga Jambi dan Batanghari menghindari berita hoax atau pemberitaan yang menyebarkan kebohongan, menyampaikan pesan pesan ujaran kebencian, termasuk provokasi yang menyebabkan masyarakat jadi berkotak-kotak atau berpecah belah. “Agar selalu kondusif, mulai saat ini hindari berita hoax dan sejenisnya,” kata Kapolda. Brigjen Pol Muchlis AS Orang nomor satu di Kepolisian Daerah Jambi ini merupakan putra Batanghari. Dia juga menyampaikan pesan khusus untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, agar selalu menjaga situasi yang sudah kondusif dan menjaga kebhinekaan. “Untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, saya berpesan agar menjaga situasi yang sudah kondusif. Menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kebhinekaan dan saling menghorm

Kelahiran TNI Mulanya Tidak Direstui

Pelantikan Jendral Soedirman dilakukan oleh Presiden Soekarno [Foto/Perpustakaan Nasional] Pemerintah RI setelah proklamasi lebih mengedepankan jalur diplomasi ketimbang membentuk angkatan perang. BKR bermunculan di berbagai daerah atas inisiatif kaum muda dan menjadi cikal-bakal TNI. Usulan agar dibentuknya angkatan perang RI sempat ditolak. Hingga lahirlah BKR yang pada akhirnya nanti beralih-rupa menjadi TNI. WN - Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 itu tidak hanya memberikan kebahagiaan, namun sekaligus kewaspadaan. Jepang masih menjadi ancaman meski sudah kalah perang. Bisa saja terjadi bentrokan sebelum pasukan Sekutu tiba untuk melucuti senjata mereka. Selain itu, Sekutu juga perlu diwaspadai. Situasi genting ini memunculkan silang pendapat antara kaum muda dengan golongan tua. Para pemuda menginginkan agar Indonesia secepatnya membentuk angkatan perang, setidaknya untuk membela diri jika terjadi hal-hal di luar perkiraan. Apalagi, di berbaga

Presiden Joko Widodo : Tidak Ada Ruang Bagi PKI

JAKARTA- Presiden Joko Widodo  menegaskan agar sejarah kelam kekejaman PKI terulang lagi. Demikian disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,  (1/10). Bagi Jokowi, Hari Kesaktian Pancasila ini memiliki empat makna. "Yang pertama, jangan sampai sejarah kelam, kekejaman PKI, itu terulang lagi," Tegas Jokowi usai menghadiri upacara di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,(1/10). Selanjutnya, Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai agar bangsa Indoensia tetap berpegang teguh pada Pancasila dan menjaga persatuan kesatuan. Sehingga, tak ada ruang bagi ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila di Tanah Air. "Apalagi memberi ruang kepada PKI. Tidak," tegasnya. Makna ketiga yakni menegaskan posisi pemerintah yang berpegang teguh terhadap TAP MPRS Nomor 25 tahun 66. Di mana dengan jelas dilarang adanya PKI. "Artinya apa? Komitmen kita, komitmen sa