Skip to main content

Zola Apresiasi Aksi Damai Bersama Umat Muslim dan Umat Budha

Zola Apresiasi Aksi Damai Bersama Umat Muslim dan Umat Budha

Jambi, WN- Pembantaian terhadap etnis muslim rohingya mendapat perhatian berbagai pihak termasuk GubernurJambi. Untuk itu, Gubernur Zola mengajak dan menghimbau masyarakat Provinsi Jambi untuk turut serta membantu etnis Rohingya dengan berbagai aksi damai dan donasi. Imbauan tersebut dikemukakan Zola dalam Dialog Wawasan Kebangsaan, bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (06/09/2017) malam.
“Kita telah sepakat untuk mengutuk dan mengecam tragedi yang terjadi di Rohingya dan memberikan dukungan serta perhatian kepada etnis Rohingya dengan melakukan aksi damai,” ungkap Zola. Hal tersebut dikemukakan Gubernur Zola
Pada dialog wawasan kebangsaan, Zola mengatakan sangat penting dan strategis sekali sebagai upaya menjaga suasana kondusif yang merupakan modal utama dalam melaksanakan pembangunan di Provinsi Jambi, terlebih lagi dengan adanya tragedi yang terjadi di Rohingya.
“Kita boleh memberikan perhatian dan dukungan kepada etnis Rohingya, tapi jangan sampai menimbulkan perpecahan diantara kita yang ada di Jambi. Kita bisa memberikan dukungan untuk mengecam tragedi kemanusiaan dengan aksi damai melakukan penggalangan dana bagi etnis Rohingya,” ujar Zola.
Ditambahkan Zola,“Tragedi yang terjadi terhadap etnis Rohingya merupakan tragedi kemanusiaan, jangan sampai kejadian tersebut dibawa-bawa kedalam isu-isu yang lainnya, sehingga mengakibatkan perpecahan di Indonesia khususnya di Provinsi Jambi,” kata Zola
Lebih lanjut, Gubernur Zola mengajak semua masyarakat Jambi untuk menyikapi kejadian ini dengan bijaksana, terutama terhadap berita-berita yang tersebar di media sosial, harus benar benar dicek sumber kebenaran berita tersebut, agar jangan sampai terhasut unsur provokasi.
“Hati-hati dalam membaca berita, terutama berita-berita yang ada di media sosial, saya tidak mengatakan semua berita tersebut tidak benar, tetapi bijaksanalah dalam menyikapi berbagai berita yang ada di media sosial,” ungkap Zola.
Gubernur Zola mengharapkan supaya melalui dialog wawasan kebangsaan tersebut dapat mengidentifikasi daerah rawan konflik yang ada di Provinsi Jambi, agar bisa dirumuskan langkah-langkah yang antisipatif serta penanganannya secara cepat, tuntas dan komperhensif untuk bisa meredam konflik tersebut.
“Saya memberikan apresiasi kepada umat Muslim dan umat Budha di Provinsi Jambi yang telah bersama sama menggelar aksi damai dan memberi dukungan untuk etnis Rohingya dengan melakukan penggalangan dana yang akan didonasikan kepada etnis Rohingya,” pungkas Zola.
Wakil Gubernur Jambi, H.Fachrori Umar juga berpesan kepada masyarakat Provinsi Jambi untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama. “Kita, antar umat beragama harus hidup rukun secara berdampingan, selalu beribadah dan ingat kepada Tuhan kita karena semua agama mengajarkan kebaikan dan hidup secara damai,” pesan Wagub.
Sebelumnya, Kapolda Jambi, Brigjen Polisi Priyo Widyanto menyampaikan, sampai dengan saat ini, kondisi Provinsi Jambi dalam kondisi yang sangat kondusif, ini semua berkat hasil kerja seluruh lapisan masyarakat yang ada di Provinsi Jambi.
“Alhamdulillah, Jambi dalam kondisi damai, karena damai itu indah. Kita tidak merasakan indahnya damai itu ketika kita dalam kondisi damai, tetapi ketika kita dalam kondisi yang tidak damai, maka kita sangat mendambakan damai itu sendiri. Oleh karena itu, marilah bersama sama kita jaga agar Provinsi Jambi ini tetap damai,” ujar Kapolda.
Kapolda menghimbau kepada masyarakat Provinsi Jambi untuk terus menjaga kerukunan umat beragama, jangan sampai terprovokasi dengan oknum-oknum yang ingin memecah belah bangsa ini, khususnya Provinsi Jambi. “Kita sangat bersyukur, sampai sekarang kerukunan itu masih tercipta dengan baik. Bukti nyata yang bisa dilihat adalah dengan adanya penggalangan dana yang dilakukan oleh umat Muslim dan umat Budha untuk etnis Rohingya yang sedang mengalami konflik,” tutur Kapolda.
“Momen seperti ini harus terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk saling bersilahturahmi sehingga setiap permasalahan sekecil apapun bisa dikomunikasi dengan cepat dan bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi diantara umat beragama, sehingga Jambi terus dalam keadaan kondusif,” pungkas Kapolda. (aun)

Comments

Popular posts from this blog

Kapolda Jambi Ajak Warga Hindari Berita Hoax

Laporan Raden Soehoer Sumber : Infojambi.com WN-Jambi : Saat ini berita hoax makin menjadi-jadi, apalagi di media sosial. Kapolda Jambi, Brigjen Pol Muchlis AS, saat kunjungan kerja (kunker) ke Polres Batanghari, Rabu (7/3/2018) mengharapkan seluruh warga Jambi dan Batanghari menghindari berita hoax atau pemberitaan yang menyebarkan kebohongan, menyampaikan pesan pesan ujaran kebencian, termasuk provokasi yang menyebabkan masyarakat jadi berkotak-kotak atau berpecah belah. “Agar selalu kondusif, mulai saat ini hindari berita hoax dan sejenisnya,” kata Kapolda. Brigjen Pol Muchlis AS Orang nomor satu di Kepolisian Daerah Jambi ini merupakan putra Batanghari. Dia juga menyampaikan pesan khusus untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, agar selalu menjaga situasi yang sudah kondusif dan menjaga kebhinekaan. “Untuk masyarakat Kabupaten Batanghari, saya berpesan agar menjaga situasi yang sudah kondusif. Menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kebhinekaan dan saling menghorm

Kelahiran TNI Mulanya Tidak Direstui

Pelantikan Jendral Soedirman dilakukan oleh Presiden Soekarno [Foto/Perpustakaan Nasional] Pemerintah RI setelah proklamasi lebih mengedepankan jalur diplomasi ketimbang membentuk angkatan perang. BKR bermunculan di berbagai daerah atas inisiatif kaum muda dan menjadi cikal-bakal TNI. Usulan agar dibentuknya angkatan perang RI sempat ditolak. Hingga lahirlah BKR yang pada akhirnya nanti beralih-rupa menjadi TNI. WN - Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 itu tidak hanya memberikan kebahagiaan, namun sekaligus kewaspadaan. Jepang masih menjadi ancaman meski sudah kalah perang. Bisa saja terjadi bentrokan sebelum pasukan Sekutu tiba untuk melucuti senjata mereka. Selain itu, Sekutu juga perlu diwaspadai. Situasi genting ini memunculkan silang pendapat antara kaum muda dengan golongan tua. Para pemuda menginginkan agar Indonesia secepatnya membentuk angkatan perang, setidaknya untuk membela diri jika terjadi hal-hal di luar perkiraan. Apalagi, di berbaga

Presiden Joko Widodo : Tidak Ada Ruang Bagi PKI

JAKARTA- Presiden Joko Widodo  menegaskan agar sejarah kelam kekejaman PKI terulang lagi. Demikian disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,  (1/10). Bagi Jokowi, Hari Kesaktian Pancasila ini memiliki empat makna. "Yang pertama, jangan sampai sejarah kelam, kekejaman PKI, itu terulang lagi," Tegas Jokowi usai menghadiri upacara di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur,(1/10). Selanjutnya, Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai agar bangsa Indoensia tetap berpegang teguh pada Pancasila dan menjaga persatuan kesatuan. Sehingga, tak ada ruang bagi ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila di Tanah Air. "Apalagi memberi ruang kepada PKI. Tidak," tegasnya. Makna ketiga yakni menegaskan posisi pemerintah yang berpegang teguh terhadap TAP MPRS Nomor 25 tahun 66. Di mana dengan jelas dilarang adanya PKI. "Artinya apa? Komitmen kita, komitmen sa